Senin, 08 Oktober 2012

MENUMBUHKAN SIKAP BAHASA YANG POSITIF TERHADAP BAHASA INDONESIA

Kepercayaan diri terhadap kebudayaan dan jati diri bangsa perlu dimantapkan dalam memasuki tatanan baru 2010 dan 2020 dengan menumbuhkan sikap positif masyarakat terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

dampak tatanan kehidupan dunia yang baru, globalisasi maupun dampak keterbukaan memerlukan tenaga kerja yang mampu bersaing secara terbuka di pasar bebas.
Karena itu, penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat sebelum mempelajari bahasa asing lainnya.

peran bahasa tidak dapat disepelekan dalam mendorong peningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, dalam sistem evaluasi pendidikan nasional, khususnya pada sekolah tingkat dasar dan menengah, penggunaan bahasa, baik bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta Matematika menjadi mata ujian utama yang wajib lulus.

Sekarang bukan zamannya lagi katrol-mengatrol nilai pada ketiga mata ujian tersebut, kalau memang tidak lulus ya siswa yang bersangkutan harus mengulang lagi dan tidak ada toleransi untuk pengatrolan nilai di ketiga mata ujian tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusat Bahasa memberikan penghargaan antara lain kepada para pemenang lomba baca puisi untuk guru SD, lomba cerita rakyat untuk anak, lomba berbalas pantun, lomba penulisan puisi tingkat SD dan SMP, Kuis kebahasaan dan kesastraan dan penilaiaan penggunaan bahasa Indonesia Terbaik untuk kalangan Media Massa.

Masuk dalam 10 besar penggunaan Bahasa Indonesia Terbaik untuk Media Massa, yakni peringkat pertama Koran Tempo, diikuti Kompas, Republika, Media Indonesia, Investor Daily, Bisnis Indonesia, Suara pembaruan, Warta Kota, Sinar Harapan, dan Seputar Indonesia.
 

sumber dan sebagian tambahan dari penulis

Jumat, 08 Juni 2012

PEMBANGUNAN EKONOMI


PEMBANGUNAN EKONOMI


Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikanpendapatan nasional [1]. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembagapengetahuansosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
FAKTOR
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuacahasil hutantambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaandibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku. 

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan Indonesia 5 tahun terakhir ini tidak begitu signifikan. Pada tahun 2007, pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan 6,3% dari tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2008 hanya mengalami kenaikan 6,1%. Pertumbuhan Ekonomi yang paling lemah dapat dilihat pada tahun 2009. Dimana pada tahun 2009 kenaikan hanya 4,5%. Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan yang signifikan dimana naik sebesar 6,1% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 pun Indonesia tidak mengalami kenaikan yang signifikan, dimana pada tahun ini pertumbuhan ekonomi sebesar 6.5% dibandingkan tahun lalu.

Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi
Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak

Pembangunan ekonomi
Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Memperhatikan pertambahan penduduk.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.

Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa dampak, baik positif maupun negatif.
Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani
Referensi
^ Bannock, Graham, R. E. Baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary of Economics. Inggris: Penguin Books Ltd
sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi
http://bps.go.id


Kamis, 07 Juni 2012

JUMLAH LAPANGAN PEKERJAAN,JUMLAH PENCARI KERJA DAN PENGANGGURAN



Pekerjaan,pencari kerja dan pengangguran sungguh sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. mengapa tidak? karena tujuan hidup manusia adalah bekerja untuk
kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Di indonesia,mencari pekerjaan tidaklah segampang membalikan telapak tangan,sunggulah sulit dan membutuhkan perjuangan.karena untuk
dapat bekerja,seseorang tersebut haruslah mempunyai SKILL(kemapuan yang mumpuni) ditambah latar belakang pendidikan yang baik serta sikap dan wawasan kita.untuk itu,sekali lagi
di Indonesia,orang-orang berbondong-bondong untuk melamar pekerjaan. Sebagai contoh di Jawa barat, jumlah lowongan kerja di Jabar mencapai 580 ribu selama tahun 2011.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, Mustopa Djamaludin menegaskan, tahun ini kesempatan kerja di wilayah Jabar baik formal maupun nonformal mencapai 580.000.
Namun ia mengakui masih banyak kesampatan kerja lainnya, sebab data tersebut hasil inventarisasi pengusaha.
“Data kesempatan kerja ini tidak menutup kemungkinan lebih banyak lagi. Karena disinyalir masih banyak perusahaan atau pengusaha yang belum melaporkan lowongan kerjanya ke dinas tenaga kerja kabupaten/kota,”
ungkap Mustopa kepada wartawan di ruang kerjanya, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, Kamis (17/2).
Menurutnya hingga Februari 2011 ini tercatat sudah ada sekitar 38.326 peluang kerja by name by address. Data ini hasil dari laporan kebutuhan kerja yang dilaporkan langsung ke Pemprov Jabar melalui Disnakertrans.
jumlah kesempatan kerja tahun ini meningkat 11% dibanding 2010. Salah satu penyebabnya para investor yang masuk ke Jabar.
“Saat ini data kesempatan kerja akan terlihat karena sudah diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagajerjaan.
Dalam UU itu disebutkan, perusahaan memiliki kewajiban melaporkan kesempatan kerja ke Disnaker,” katanya.
Diakui pula, peluang kerja masih didominasi bidang nonformal. Dari 580.000 kesempatan kerja sekitar 30% peluang kerja bidang formal, sisanya sektor nonformal.
Mayoritas sektor formal adalah sektor industrial dan kontruksi. Sedangkan sektor nonformal adalah perdagangan, pertanian, dan jasa.
Selain itu,pengangguran pun tidak bisa lepas dari jumlah lapangan pekerjaan dan jumlah pencari kerja karena banyak contoh, sarjana menganggur karena tidak dapat lowongan dan jumlah lowongan yang tidak seimbang dengan jumlah pelamar yang mengakibatkan pengangguran semakin banyak di indonesia. Skill juga salah satu faktor dari pengangguran. karena banyak para urban yang datang ke Jakarta yang tidak disertai dengan kemampuan individu sehingga akhirnya malah menambah masalah baru di indonesia khususnya di daerah Jakarta.
Menurut BPS(Badan Pusat Statistik) melansir bahwa jumlah pengangguran di indonesia mencapai sekitar 8% dari jumlah angkatan kerja. Sekitar 12.8 juta jiwa masayarakat terbuka maupun pengangguran paruh waktu dan menurut Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Fadek Muhammad jumlah ini ditamabah menjadi  1,1 juta dari tamatan sekolah(perguruan tinggi) yang belum etrserap lapangan pekerjaan.
Melihat salah satu contoh jumlah lowongan dan jumlah pekerja yang melamar di jabar menandakan bahwa bisa diambil kesimpulan bekerja merupakan prioritas utama dalam hidup harus dijalani selain kehidupan pribadi dan bermasyarakat. untuk itulah diharapkan agar kedepannya,sistem ketenagakerjaan di indonesia bisa lebih baik dan tentunya jumlah lowongan pekerjaan semakin banyak dan seimbang dengan jumlah penduduk di indonesia sehingga tidak ada lagi pengangguran di indonesia. dan peran pemerintah sangatlah berperan penting dalam menjadi fasilitator yang baik untuk mengurangi jumlah pengangguran di indonesia dengan membuka lapangan pekerjaan yang baru sehingga penyerapan tenaga kerja pun menjadi maksimal.sungguh ini harapan kita bersama dalam mewujudkan indonesia yang lebih baik dan baik.

sumber :
http://www.anneahira.com/data-pengangguran-di-indonesia.html

Kamis, 15 Maret 2012

MASALAH EKONOMI MENURUT ALIRAN MODEREN



Para ahli ekonomi modern sepakat dengan sumber daya yang tersedia,paling sedikt ada tiga masalah pokok ekonomi.

a)    Barang dan Jasa Apa yang Akan Diproduksi dan Berapa Banyak?(What and HowMuch)
Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia terbatas dan penggunaannya bersifat alternatif maka masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi.Masyarakat dapat memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang akan diproduksi dengan perbandingan tertentu.Pilihan yang dilakukan oleh masyarakat ini tentunya yang dipandang paling menguntungkan dan memberi manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan .
contoh nyatanya adalah, suatu negara tidak memproduksi minyak dan gas, tapi di sisi lain negara ini banyak memproduksi berbagai senjata nuklir, peluru, komputer dan lain sebagainnya, lalu bagaimana negara tersebut bisa memenuhi kebutuhan bahan minyak dan gasnya,.? dengan adanya kegiatan perdangan internasional, semua kebutuhan minyak dan gas akan dapat terpenuhi dengan cara membeli dari negara lain yang memproduksi banyak minyak dan gas.
 
b)    Bagaimana Cara memproduksi?(How)
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang ada dalam proses produksi.Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu menciptakan tenik p[roduksi yang efisien.Untuk itu,kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi produksi perlu ditingkatkan.
seperti untuk sebuah perushaan, yang akan memproduksi sepedah motor, tentunya harus mempunyai alat atau mesin untuk membuat atau memproduksi sepedah motor tersebut, dan juga ilmunya pun perlu di tingkatkan.

c)    Untuk Siapa Barang dan Jasa Dihasilkan?(For Whom)
Pertanyaan ini mneyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang dan jasa yang diproduksin.Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama atau berbeda ?
Apakah barang atau jasa hanya untuk orangb kaya saja?Apakah pendapatan nasional telah didistribusikan secara adil? Haruskah gaji para manajer sepuluh kali lipat dari pada buruh? Apakah proyek mobil murah perlu dilaksanakan agar penduduk berpendatan rendah dapat mengonsumsinya? Semua pertanyaan tersebut menyangkut untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Ketiga masalah diatas yaitu what,how,and for whom bersifat fundamentaldan bersifat kait mengait satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap negara,baik negara sedang berkembang maupun negara yang sudah maju.Namun tidak semua perekonomian dapat memecahkan ketiga masalah tersebut dengan cara yang sama setiap negara. dan mempunyai solusi untuk mencari jalan keluarnya.

SISTEM EKONOMI DI INDONESIA


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebaiknya menggunakan sistem ekonomi Pancasila Atau ekonomi campuran, hal ini dikarenakan landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.
Maka sistem ekonomi Indonesia yaitu:
Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.
 
  1. Sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya  etika dan moral keagamaan, bukan materialisme).
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi).
  3. Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi).
  4. Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak).
  5. serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran orang-seorang).

Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.

Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.

Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yuang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.

Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur, yang menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan, rakyat sebagai ummat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling tolong-menolong dan bergotong-royong.